Rabu, 03 November 2010

Manusia dan Alam Dalam Perspektif Islam; Konsep Khalifah

Pada semester 3 ini saya mendapatkan mata kuliah yang sangat menarik, yaitu Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (ASDAL). Kuliah ini sungguh membuka pikiran kita bahwa sangat-sangatlah penting untuk membuat pembangunan yang berkelanjutan, yaitu pembangunan yang turut memperhatikan aspek lingkungan. Karena sampai saat ini, pembangunan yang dilakukan selalu menyebabkan dampak buruk bagi alam. Jadi tidak heran jika terjadi banyak kerusakan di muka bumi dan bumi hampir tidak dapat menjadi tempat yang layak huni bagi manusia.


Dalam suatu sesi perkuliahan, disampaikanlah pada kami bahwa ada hal sepele yang sering terlupakan namun sangat besar pengaruhnya terhadap kerusakan alam, yaitu pengaruh sudut pandang manusia. Dalam mata kuliah ini, sudut pandang manusia dibagi menjadi dua, yaitu konvensional dan green.


Konvensional berisikan pandangan-pandangan yang menjadikan manusia sebagai pusat (Antroposentris) sehingga alam hanya dipandang sebagai sumber daya yang dapat dieksploitasi bagi kepentingan manusia. Beberapa contoh pemikirankonvensional adalah manusia dan alam terpisah, alam didominasi untuk kepentingan manusia, manusialah yang bebas menentukan nilai dari alam, dan sebagainya (kepercayaan yang tinggi terhadap teknologi masuk dalam cara pandang ini). sedangkan pandangan green merupakan pandangan para "pecinta lingkungan". Contohnya manusia adalah bagian dari alam, manusia harus menghargai dan melindungi alam, manusia harus tunduk pada hukum alam, dan pandangan pro lingkungan lainnya.


Akhirnya di tengah sesi kuliah timbul pertanyaan yang cukup menggelitik, dimanakah pandangan islam yang menjadikan manusia sebagai khalifah atau pengelola di muka bumi? Konvensional kah, atau green? Pertanyaan yang muncul dari sang dosen, saat itu kami tanggapi dengan sewajarnya, yaitu keheningan (ini adalah tanggapan lumrah para pelajar masa kini... he) .


Karena merasa tak sempat jika diungkapkan dalam kelas - alasan klise sebetulnya - saya mencoba untuk mengungkapkan pendapat singkat saya dalam tulisan ini.


Kita mulai dari tujuan hidup manusia itu sendiri. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa tujuan hidup manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah (Q.S Addzariyat: 56). Lebih jauh lagi, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah yang mengemban amanat Allah di muka bumi (Q.S Albaqarah: 30). Lalu apa sebetulnya pengertian khalifah dan keterkaitannya dengan alam?


Khalifah adalah pengemban amanat Allah. Ia adalah kepercayaan Allah di alam ini. Manusia sebagai makhluk Allah yang diberi kemuliaan dan keutamaan berupa akal mendapat kepercayaan dari Allah untuk mengelola alam sesuai dengan petunjukNya agar dimanfaatkan bagi kepentingan hajat hidup orang banyak dalam rangka mengabdi kepada Allah (Q.S Al-isra: 70). Tugas khalifah adalah untuk memakmurkan bumi dengan 'ulumul hindasah seperti geometri, ilmu ukur, dan ilmu-ilmu eksakta lainnya (Q.S. AL-A'raf: 74). Untuk mengemban amanah itulah manusia diberikan modal berupa kekuatan ilmu dan fisik (Q.S. Al-A'raf: 69 dan Q.S. Al-Baqarah: 247).


Tidak dapat dipungkiri bahwa alam ini diciptakan oleh Allah untuk memenuhi keperluan hidup manusia, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 20. Selain itu Allah juga sering mengingatkan manusia untuk meraih kebahagiaan akhirat tanpa melupakan bagian dunia (Q.S. Al-Qasas: 77). Namun Allah pun selalu mengingatkan kita akan kebesaranNya. Sehebat apapun kita, tetap ada sisi dimana hanya Allahlah yang bisa menentukan siklus kehidupan. Manusia tidak bisa turut andil dalam hal ini, contohnya adalah peristiwa siklus hidrologi termasuk terbentuknya air tanah (Q.S. Al-Hijr: 20). Lebih jauh lagi, Sang pencipta alam ini tidak jarang mengingatkan manusia untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi, hal ini antara lain tertuang dalam surah Al-Qasas ayat 77, Al-baqarah ayat 11, dan masih banyak lagi.


Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kita dapat ambil kesimpulan bahwa dalam islam alam ini diciptakan untuk manusia kelola. Sehingga secara tidak langsung, manusia dan alam adalah sesuatu yang berbeda namun memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain. Alam ini dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan untuk itu sang Khalik memberikan modal kepada manusia berupa ilmu (pengembangan teknologi). Kalau hanya dari sisi ini, mungkin bisa kita katakan bahwa Islam=Konvensional.


Namun Islam tidak serta - merta dapat disamakan begitu saja. Kita harus ingat bahwa Allah telah berfirman mengenai adanya batasan ilmu manusia dalam mengelola alam ini. Sehingga manusia tidak akan bisa selamanya mengandalkan teknologi. Selain itu Allah juga mengecam orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi. Pandangan - pandangan inilah yang membuat Islam juga memiliki pemikiran yang sama dengan Green.


Dengan demikian, pandangan Islam tentang posisi manusia dengan alam bukanlah Konvensional maupun Green. Islam memiliki cara pandang tersendiri. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa konsep khalifah dalam Islam adalah manusia yang mengemban amanat Allah untuk mengelola alam ini sesuai dengan petunjukNya, yaitu Al-Quran. Sadarilah bahwa kerusakan di muka bumi ini disebabkan manusia telah jauh dari petunjukNya. So, let's back to Quran! Jadikanlah Quran sebagai pedoman hidup dalam SELURUH aktifitas kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar