Selasa, 11 Mei 2010

Jejak Kesuksesan

Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan pengalaman saya. Mungkin bukan sebuah pengalaman yang spektakuler. Namun banyak inspirasi yang saya dapatkan dari pengalaman ini.
Semua berawal dari sebuah mahfudzot (yang sering kita sebut dengan kata mutiara), “Man Jadda Wa Jada”. Ya inilah pepatah arab yang sangat menginspirasi saya. Artinya kurang lebih “barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia”. Pepatah yang juga bermakna “where there is a will, there is a way”.
Mungkin terkesan sederhana dan biasa saja. Namun pepatah inilah yang turut meningkatkan semangat saya untuk bercita-cita dan serius menggapainya.
Ketika duduk di kelas 2 SMA, saya mencoba menyusun target-target saya sampai satu tahun ke depan (ketika itu tepat sampai saya lulus SMA). Mulai dari juara lomba-lomba, menghafal 2 juz Al-Quran, sampai berkuliah di ITB. Sebetulnya saat itu bukan pertama kalinya saya menargetkan sesuatu. Namun kali ini ada perbedaan semangat dan metode untuk menggapainya. Hal ini saya dapatkan setelah membaca sebuah buku (saya lupa judul dan penulisnya) dan pesan dari orang tua saya. Dari mereka saya mendapat pelajaran bahwa untuk merealisasikan target, mimpi, dan cita-cita, kita harus “menuliskannya”.
Bermodal dari pengetahuan tersebut, saya menulis seluruh target tersebut di kertas dan menempelkannya di tempat yang selalu terlihat oleh saya. Tak lupa saya bubuhkan pepatah tersebut di dalamnya. Dengan demikian, tak bisa dihindari saya selalu melihat target-target tersebut.
Hal ini membuat aktivitas saya menjadi terarah. Saya mulai mengerahkan kemampuan saya untuk merealisasikan tulisan-tulisan itu. Ikhtiar yang optimal ini tidak lupa saya barengi dengan doa. Ketika motivasi mulai turun karena hambatan-hambatan , maka doa dan kalimat “Man Jadda wa Jada” menjadi sumber samangat baru. Selain itu rasa kedekatan kepada Allah dan tulisan-tulisan yang terus membayangi turut menjadi faktor hingga akhirnya saya terus bertahan dan konsisten dalam mengejar target-target.
Tak terasa bulan telah berganti bulan, setelah lulus SMA terjadi hal yang sangat mengejutkan. Ternyata “seluruh” target yang saya tulis tercapai. Tulisan-tulisan itu tidak lagi menjadi impian. Bahkan cita-cita untuk berkuliah di ITB yang saya rasa sangat sulit bahkan cenderung tidak mungkin, juga tercapai. Bukannya berlebihan, tapi memang sampai saat itu dari SMA saya baru angkatan sayalah yang beruntung bisa menembus ITB. Seluruh kelelahan perjuangan terasa menguap begitu saja.
Belajar dari pengalaman tersebut, kebiasaan menulis target terus saya pertahankan sampai saat ini. Kali ini dengan target yang lebih banyak dan besar. Alhamdulillah dalam 6 bulan ini sudah ada target yang tercapai. Namun tidak seperti kertas terdahulu, kini ada target yang tidak tercapai.
Hal ini semakin membuat saya sadar bahwa bagaimanapun kerasnya usaha kita, Allah jugalah yang akan memutuskan. Yang tak kalah penting lagi, satu hal yang membuat saya tidak pernah kecewa dengan apapun hasil yang didapat adalah prinsip bahwa “yang baik menurut kita belum tentu baik di sisi Allah dan yang buruk menurut kita belum tentu buruk di sisi Allah”. Jika kita telah berusaha seoptimal mungkin, maka yakinlah bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Terbaik tidak selalu mengindikasikan tercapainya target, namun yakinilah bahwa apapun hasilnya Allah pasti memiliki rencana indah yang tidak terduga untuk kita.
Oleh karena itu kejarlah seluruh impian, cita-cita, dan target kita seoptimal mungkin. Ubahlah impian-impian itu menjadi kenyataan dan buatlah “tulisan” yang akan menjadi saksi sekaligus jejak kesuksesan kita. Namun jangan lupa setelah berdoa dan berusaha, bertawakallah dan serahkan seluruh keputusan pada Allah swt.

“MAN JADDA WA JADA”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar